10 Hal Paling Menarik Untuk Dilakukan di Medan, Sumatera Utara
Perjalanan menikmati Sumatera Utara diawali ketika kamu mendarat di Bandara Kuala Namu Medan. Dari bandara, pusat kota Medan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 60 menit menaiki kereta atau taksi yang tersedia di area bandara. Buat yang mau liburan ke Sumatera Utara, cari penerbangan ke Medan sekarang.
Berikut adalah 10 hal yang tidak boleh kamu lewatkan jika liburan ke Medan, Sumatera Utara1. Naik Bentor (Becak Motor)Angkutan bentor adalah sarana transportasi di Sumatera Utara yang paling mudah dijumpai, murah dan cepat. Bentor dapat dijumpai hampir di semua ruas jalan di perkotaan Medan. Yang unik dari kendaraan ini adalah misteri "kapan akan belok" yang tentunya hanya sang pengendara dan Tuhan yang tahu rahasia itu.
2. Jelajah Kuliner: Makanan ala MedanNikmati surga makanan di Sumatera Utara, mulai dari masakan khas Karo seperti Arsik, masakan khas India yang terkenal di Jl Teuku Cik Ditiro, pusat jajan 24 jam buat para muda-mudi atau pun berjiwa muda di Merdeka Walk, Mie Aceh Titi Bobrok yang terpopuler di Sumatera Utara, sampai urusan berburu durian di Jl Iskandar Muda. Kalau kamu pencinta durian, kamu harus coba Durian Ucok. Kalau mau tahu lokasi-lokasinya, bisa baca rekomendasi Skyscanner.
3. Mengunjungi Bangunan Tua Bersejarah Kota Medan juga memiliki banyak sekali peninggalan bangunan-bangunan tua seperti peninggalan Belanda, Istana Maimun, dan Tjong A Fie Mansion di Kesawan. Buat yang doyan sejarah budaya, kedua tempat itu akan sangat menarik untuk dikunjungi.
4. Shalat di Mesjid Raya Medan Bagi umat Muslim yang datang mengunjungi kota Medan, shalat di mesjid Raya Medan bisa jadi pengalaman rohani tersendiri. Bagi yang non-Muslim, mesjid ini bisa menjadi tujuan wisata historis karena memiliki nilai sejarah dari jamannya Sultan Makmoen Al Rasjid Perkasa Alamsyah.
5. Napak Tilas Apostel Batak di Salib Kasih TarutungBerkat jasa-jasanya, Nommensen telah dianggap sebagai orang Batak dan dijuluki Aspotel Batak. Sejak tahun 1993, Dolok Siatas Barita menjadi objek wisata rohani umat Kristen yang dikunjungi oleh banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
6. Tamasya ke Taman Alam LumbiniTaman ini terletak di Desa Tongkoh, Kabupaten Tanah Karo.Di taman Lumbini ini berdiri sebuah pagoda tertinggi di Indonesia yang merupakan replika dari Pagoda Swhe Dagon di Myanmar. Tempat ini hanya dua jam dari kota Medan.
7. Trekking di Bukit LawangBukit Lawang adalah sebuah area konservasi Orang Utan yang terletak di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Buata para pencinta binatang satwa dan alam bebas, tempat ini cocok buat kamu. Bukit Lawang hanya sekitar tiga jam dari kota Medan.
8. Air Terjun Sipiso-PisoAir terjun tertinggi di Indonesia ini patut dikunjungi. Dari sini kamu bisa menikmati pemandangan air terjun di sebelah kanan yang seolah membelah tebing tinggi dan di sebelah kiri Danau Toba. Dijamin air terjun Sipiso-piso akan memberikan pengalaman tak terlupakan.
9. Danau Toba Keindahan Danau Toba dan Samosir tercipta akibat letusan supervolcano sekitar 75.000 tahun yang lalu. Keindahan alamnya sangat terkenal hingga ke luar negeri dan menarik minat para wisatawan asing untuk berkunjung. Jangan sampai tidak menyempatkan diri ke sini karena Danau Toba dapat dicapai selama 4-5 jam dari kota Medan ke Parapat.
10. Uji Nyali di Taman BuayaTaman reptil terbesar di Indonesia ini berada 5 kilometer dari kota <a href="http://www.skyscanner.co.id/penerbangan-ke/mesi/penerbangan-murah-ke-medan.html" target="_blank">Medan</a>. Berisikan lebih dari 2.000 ekor buaya berbagai ukuran dan umur. Lho Than Muk adalah orang dibalik keberadaan penangkaran buaya ini. Siapkan diri kamu sekarang. Buaya? Siapa takut!
Perjalanan menikmati Sumatera Utara diawali ketika kamu mendarat di Bandara Kuala Namu Medan. Dari bandara, pusat kota Medan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 60 menit menaiki kereta atau taksi yang tersedia di area bandara. Buat yang mau liburan ke Sumatera Utara, cari penerbangan ke Medan sekarang.
Berikut adalah 10 hal yang tidak boleh kamu lewatkan jika liburan ke Medan, Sumatera Utara1. Naik Bentor (Becak Motor)Angkutan bentor adalah sarana transportasi di Sumatera Utara yang paling mudah dijumpai, murah dan cepat. Bentor dapat dijumpai hampir di semua ruas jalan di perkotaan Medan. Yang unik dari kendaraan ini adalah misteri "kapan akan belok" yang tentunya hanya sang pengendara dan Tuhan yang tahu rahasia itu.
2. Jelajah Kuliner: Makanan ala MedanNikmati surga makanan di Sumatera Utara, mulai dari masakan khas Karo seperti Arsik, masakan khas India yang terkenal di Jl Teuku Cik Ditiro, pusat jajan 24 jam buat para muda-mudi atau pun berjiwa muda di Merdeka Walk, Mie Aceh Titi Bobrok yang terpopuler di Sumatera Utara, sampai urusan berburu durian di Jl Iskandar Muda. Kalau kamu pencinta durian, kamu harus coba Durian Ucok. Kalau mau tahu lokasi-lokasinya, bisa baca rekomendasi Skyscanner.
3. Mengunjungi Bangunan Tua Bersejarah Kota Medan juga memiliki banyak sekali peninggalan bangunan-bangunan tua seperti peninggalan Belanda, Istana Maimun, dan Tjong A Fie Mansion di Kesawan. Buat yang doyan sejarah budaya, kedua tempat itu akan sangat menarik untuk dikunjungi.
4. Shalat di Mesjid Raya Medan Bagi umat Muslim yang datang mengunjungi kota Medan, shalat di mesjid Raya Medan bisa jadi pengalaman rohani tersendiri. Bagi yang non-Muslim, mesjid ini bisa menjadi tujuan wisata historis karena memiliki nilai sejarah dari jamannya Sultan Makmoen Al Rasjid Perkasa Alamsyah.
5. Napak Tilas Apostel Batak di Salib Kasih TarutungBerkat jasa-jasanya, Nommensen telah dianggap sebagai orang Batak dan dijuluki Aspotel Batak. Sejak tahun 1993, Dolok Siatas Barita menjadi objek wisata rohani umat Kristen yang dikunjungi oleh banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
6. Tamasya ke Taman Alam LumbiniTaman ini terletak di Desa Tongkoh, Kabupaten Tanah Karo.Di taman Lumbini ini berdiri sebuah pagoda tertinggi di Indonesia yang merupakan replika dari Pagoda Swhe Dagon di Myanmar. Tempat ini hanya dua jam dari kota Medan.
7. Trekking di Bukit LawangBukit Lawang adalah sebuah area konservasi Orang Utan yang terletak di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Buata para pencinta binatang satwa dan alam bebas, tempat ini cocok buat kamu. Bukit Lawang hanya sekitar tiga jam dari kota Medan.
8. Air Terjun Sipiso-PisoAir terjun tertinggi di Indonesia ini patut dikunjungi. Dari sini kamu bisa menikmati pemandangan air terjun di sebelah kanan yang seolah membelah tebing tinggi dan di sebelah kiri Danau Toba. Dijamin air terjun Sipiso-piso akan memberikan pengalaman tak terlupakan.
9. Danau Toba Keindahan Danau Toba dan Samosir tercipta akibat letusan supervolcano sekitar 75.000 tahun yang lalu. Keindahan alamnya sangat terkenal hingga ke luar negeri dan menarik minat para wisatawan asing untuk berkunjung. Jangan sampai tidak menyempatkan diri ke sini karena Danau Toba dapat dicapai selama 4-5 jam dari kota Medan ke Parapat.
10. Uji Nyali di Taman BuayaTaman reptil terbesar di Indonesia ini berada 5 kilometer dari kota <a href="http://www.skyscanner.co.id/penerbangan-ke/mesi/penerbangan-murah-ke-medan.html" target="_blank">Medan</a>. Berisikan lebih dari 2.000 ekor buaya berbagai ukuran dan umur. Lho Than Muk adalah orang dibalik keberadaan penangkaran buaya ini. Siapkan diri kamu sekarang. Buaya? Siapa takut!
Aek Sipangolu
Aek Sipangolu adalah nama sebuah air terjun di Bakara. Mata airnya berasal dari telaga batu cadas di lereng pegunungan.
Aek Sipangolu (air kehidupan) di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas menyimpan ragam kejaiban. Konon menurut cerita bisa menyembuhkan beragam penyakit. Sudah banyak orang yang sudah pernah datang ketempat ini marsuap/ mandi dan berdoa dengan ritual yang dipandu juru kunci Aek Sipangolu bertestemoni.
Cerita Najolo adalah sbb :Asal mula air ini berkat kesaktian Raja Sisingamangaraja. Kala itu Sang Raja dalam perjalanan pulang dari Manduamas-Barus menuju Lumban Raja-Bakara dengan membawa seekor Gajah Putih (Gaja Puti) yang langka sebagai hadiah kerajaan dari Pamannya yang bernama Raja Uti. Karena perjalanan jauh dan teriknya matahari, timbul dahaga dan Gaja Puti sekarat kehausan, sementara air Tao Toba jauh terletak di kaki gunung yang terjal. Raja Sisingamangaraja berdoa kepada Ompu Mulajadi Na Bolon, kemudian menancapkan tombak Hujur Siringis ke batu cadas, dan memancarlah air dari tempat tersebut. Air tersebut diminum langsung ke mulut sehingga dinamakan (semula) sebagai Binanga Bibir (Telaga Bibir), dan disebut juga sebagai Aek Sipaulak Hosa (air pelepas dahaga). Binanga Bibir menjadi dikenal sejak sekitar tahun 1950-an, ketika seorang lumpuh setelah mandi di air tersebut terbukti pulih dan dapat berjalan kembali. Khasiat air tersebut tersebar dan banyak masyarakat menggunakannya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Karena daya penyembuh ajaibnya, dinamakan Aek Sipangolu artinya air (aek) yang memberi kehidupan/yang menghidupkan (sipangolu).
Aek Sipangolu adalah salah satu Air Pusaka peninggalan Kerajaan raja Sisingamangaraja XII. Aek Sipangolu ini berasal dari bekas kaki Gajah Raja Sisingamangaraja. Saat Raja Sisingamangaraja berada diatas bukit menelusuri jalan setapak melihat gajah yang ditungganginya kehausan, disekitar diatas bukit tersebut tidak ada sumber air untuk minum. Raja Sisingamangaraja kemudian menanjapkan tongkatnya ke tanah sembari berdoa kepada Ompung Mula Jadi Nabolon, secara ajaib keluar air setelah tongkatnya diangkat dari tanah tersebut.
Dengan demikian, raja Sisingamangara meminum air yang keluar dari bekas tancapan tongkatnya serta memberikan air tersebut kepada gajahnya. Awalnya air yang mengalir dari tempat ini disebut Aek Bibir, konon dulunya Sisingamangara meminum air tersebut langsung dengan bibirnya. Dari aliran mata air dari atas bukit tersebut mengalir langsung dan bermuara di Danau Toba. Serta masyarakat percaya bahwa ditempat ini jugalah raja Sisingamangaraja membuat tempat permandian pribadinya.
Aek Sipangolu (air kehidupan) di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas menyimpan ragam kejaiban. Konon menurut cerita bisa menyembuhkan beragam penyakit. Sudah banyak orang yang sudah pernah datang ketempat ini marsuap/ mandi dan berdoa dengan ritual yang dipandu juru kunci Aek Sipangolu bertestemoni.
Cerita Najolo adalah sbb :Asal mula air ini berkat kesaktian Raja Sisingamangaraja. Kala itu Sang Raja dalam perjalanan pulang dari Manduamas-Barus menuju Lumban Raja-Bakara dengan membawa seekor Gajah Putih (Gaja Puti) yang langka sebagai hadiah kerajaan dari Pamannya yang bernama Raja Uti. Karena perjalanan jauh dan teriknya matahari, timbul dahaga dan Gaja Puti sekarat kehausan, sementara air Tao Toba jauh terletak di kaki gunung yang terjal. Raja Sisingamangaraja berdoa kepada Ompu Mulajadi Na Bolon, kemudian menancapkan tombak Hujur Siringis ke batu cadas, dan memancarlah air dari tempat tersebut. Air tersebut diminum langsung ke mulut sehingga dinamakan (semula) sebagai Binanga Bibir (Telaga Bibir), dan disebut juga sebagai Aek Sipaulak Hosa (air pelepas dahaga). Binanga Bibir menjadi dikenal sejak sekitar tahun 1950-an, ketika seorang lumpuh setelah mandi di air tersebut terbukti pulih dan dapat berjalan kembali. Khasiat air tersebut tersebar dan banyak masyarakat menggunakannya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Karena daya penyembuh ajaibnya, dinamakan Aek Sipangolu artinya air (aek) yang memberi kehidupan/yang menghidupkan (sipangolu).
Aek Sipangolu adalah salah satu Air Pusaka peninggalan Kerajaan raja Sisingamangaraja XII. Aek Sipangolu ini berasal dari bekas kaki Gajah Raja Sisingamangaraja. Saat Raja Sisingamangaraja berada diatas bukit menelusuri jalan setapak melihat gajah yang ditungganginya kehausan, disekitar diatas bukit tersebut tidak ada sumber air untuk minum. Raja Sisingamangaraja kemudian menanjapkan tongkatnya ke tanah sembari berdoa kepada Ompung Mula Jadi Nabolon, secara ajaib keluar air setelah tongkatnya diangkat dari tanah tersebut.
Dengan demikian, raja Sisingamangara meminum air yang keluar dari bekas tancapan tongkatnya serta memberikan air tersebut kepada gajahnya. Awalnya air yang mengalir dari tempat ini disebut Aek Bibir, konon dulunya Sisingamangara meminum air tersebut langsung dengan bibirnya. Dari aliran mata air dari atas bukit tersebut mengalir langsung dan bermuara di Danau Toba. Serta masyarakat percaya bahwa ditempat ini jugalah raja Sisingamangaraja membuat tempat permandian pribadinya.
Wisata Tapanuli Utara
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata, Potensi tersebut berhubungan dengan daya tarik dan nilai obyek wisata yang tersebar di beberapa kecamatan yang terdiri dari oebyek wisata rohani atau agama, wisata alam atau rekreasi, sejarah dan budaya, obyek wisata hutan atau kebun. Rura Silindung Rura artinya lembah Lembah silindung meliputi Kecamatan Tarutung dan Sipoholon dengan luas 389,80Km². Populasi penduduknya 66.970 jiwa, sebagian besar penghidupannya bertani. Peradaban modern masyarakat Batak dengan masuknya para missionaris dari negara-negara Barat diawali dari Rura Silindung wisata air panas Sumber air panas yang di dalamnya terdapat kandungan belerang dan soda tersebar di beberapa tempat di Tapanuli Utara, antara lain di Kecamatan Pahae Jae, Sipoholon dan Pagaran. Lokasi sumber air panas ini sebagian telah dikembangkan dan diolah secara komersial untuk sarana mandi umum. Di kawasan kota Tarutung terdapat beberapa obyek wisata air panas, seperti : Air panas Hutabarat, Air panas Sipoholon, Air panas Sait Ni Huta dan Air panas Ugan. Khusus air panas Sipoholon telah menjadi tempat persinggahan (stop over) para wisatawan yang mengadakan paket perjalanan wisata ke Medan, Parapat, Tarutung, Padang dan Sibolga Salib Kasih Obyek wisata agama salib kasih Siatas Barita terletak di Kecamatan Siatas Barita. Kawasan obyek wisata ini merupakan tempat beristirahat pertama misionaris Nommensen setelah sampai di Rura Silindung pada 11 Nopember 1863. Dari puncak bukit Siatas Barita, DR.Ingwer Ludwig Nommensen berdiri memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya. Lama Ia terpaku dan takjub akan keindahan panorama Tano Batak. Maka Iapun berdoa , "Hidup atau mati, biarlah aku tinggal di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firmanmu dan kerajaanMu." Demikianlah peristiwa pada tahun 1863, ketika missionaris agama Kristen asal Jerman itu mengawali babak kehidupan baru bagi orang-orang Batak yang belum mengenal agama Kristen. Nommensen wafat tanggal 23 Mei 1918, dimakamkan di desa Sigumpar sekitar 60 Km utara Tarutung. Pada tahun 1993/1994, sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa- jasanya, maka Pemda Tapanuli Utara membangun Salib Kasih dengan tinggi 31 meter di puncak bukit Siatas Barita. Pada waktu-waktu tertentu masyarakat Batak dan turis asing melakukan ibadah terbuka di tempat ini. Obyek wisata ini merupakan primadona yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal terutama pada hari-hari besar keagamaan dan libur Danau Toba Di kawasan kota Muara terdapat pantai yang cukup landai yang telah dikembangkan sebagai wisata pantai dan telah dilengkapi dengan prasarana jalan hotmix dan hotel serta cafe.
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata, Potensi tersebut berhubungan dengan daya tarik dan nilai obyek wisata yang tersebar di beberapa kecamatan yang terdiri dari oebyek wisata rohani atau agama, wisata alam atau rekreasi, sejarah dan budaya, obyek wisata hutan atau kebun. Rura Silindung Rura artinya lembah Lembah silindung meliputi Kecamatan Tarutung dan Sipoholon dengan luas 389,80Km². Populasi penduduknya 66.970 jiwa, sebagian besar penghidupannya bertani. Peradaban modern masyarakat Batak dengan masuknya para missionaris dari negara-negara Barat diawali dari Rura Silindung wisata air panas Sumber air panas yang di dalamnya terdapat kandungan belerang dan soda tersebar di beberapa tempat di Tapanuli Utara, antara lain di Kecamatan Pahae Jae, Sipoholon dan Pagaran. Lokasi sumber air panas ini sebagian telah dikembangkan dan diolah secara komersial untuk sarana mandi umum. Di kawasan kota Tarutung terdapat beberapa obyek wisata air panas, seperti : Air panas Hutabarat, Air panas Sipoholon, Air panas Sait Ni Huta dan Air panas Ugan. Khusus air panas Sipoholon telah menjadi tempat persinggahan (stop over) para wisatawan yang mengadakan paket perjalanan wisata ke Medan, Parapat, Tarutung, Padang dan Sibolga Salib Kasih Obyek wisata agama salib kasih Siatas Barita terletak di Kecamatan Siatas Barita. Kawasan obyek wisata ini merupakan tempat beristirahat pertama misionaris Nommensen setelah sampai di Rura Silindung pada 11 Nopember 1863. Dari puncak bukit Siatas Barita, DR.Ingwer Ludwig Nommensen berdiri memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya. Lama Ia terpaku dan takjub akan keindahan panorama Tano Batak. Maka Iapun berdoa , "Hidup atau mati, biarlah aku tinggal di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firmanmu dan kerajaanMu." Demikianlah peristiwa pada tahun 1863, ketika missionaris agama Kristen asal Jerman itu mengawali babak kehidupan baru bagi orang-orang Batak yang belum mengenal agama Kristen. Nommensen wafat tanggal 23 Mei 1918, dimakamkan di desa Sigumpar sekitar 60 Km utara Tarutung. Pada tahun 1993/1994, sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa- jasanya, maka Pemda Tapanuli Utara membangun Salib Kasih dengan tinggi 31 meter di puncak bukit Siatas Barita. Pada waktu-waktu tertentu masyarakat Batak dan turis asing melakukan ibadah terbuka di tempat ini. Obyek wisata ini merupakan primadona yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal terutama pada hari-hari besar keagamaan dan libur Danau Toba Di kawasan kota Muara terdapat pantai yang cukup landai yang telah dikembangkan sebagai wisata pantai dan telah dilengkapi dengan prasarana jalan hotmix dan hotel serta cafe.